Senin, 15 September 2014

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM 1 BERBASIS LAPANGAN,
 JURUSAN KESEJAHTERAAN SOSIAL UIN ALAUDDIN MAKASSAR


LAPORAN PRAKTIKUM 1
(PRAKTIKUM LAPANGAN BERBASIS PANTI ASUHAN LKSA)

DI

PANTI ASUHAN LKSA “JABAL NUR”
ALAMAT                    :           JL. SIRAJUDDIN RANI
DESA/KEL                  :           BONTO-BONTOA
KECAMATAN                        :           SOMBA OPU
KABUPATEN             :           GOWA





 



 

                                                 DISUSUN OLEH







        OLEH :


R A M L I  H
               (50600111024)






JURUSAN PMI/KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2014




LEMBAR PENGESAHAN





Disetujui Oleh:

            Dosen Pembimbing                                                    Ketua Panti LKSA “Jabal Nur”
                                                                                 
Drs. H. Syakhruddin. DN.M.Si                                                    Hefrawansyah



Mengetahui :
Ketua Jurusan PMI.kessos




Dra. Irwanti Said, M.Pd
Nip. 19650223199303 2 001






KATA PENGANTAR

 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya, sehingga kami  masih bisa melaksanakan dan menyelesaikan mata kuliah Praktikum 1. Tak lupa pula salawat dan salam selalu tercurahkan atas baginda Rasulullah Muhammad SAW, serta doa tercurah kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.

Penyusunan Laporan ini merupakan rangkaian salah satu tugas mata kuliah Praktikum 1 pada  Jurusan Kesejahteraan Sosial Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dimana laporan tugas ini berisikan tentang masalah Sosial di Panti Asuhan LKSA “Jabal Nur”, Desa/Kel. Bonto-Bontoa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa

Kami menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, karena itu penyusun dengan lapang dada sangat mengharapkan masukan-masukan, kritikan serta saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Demikian penyusunan Laporan ini, sebelumnya, kami (praktikan) berterima kasih kepada Bapak Drs. H. Syakhruddin. DN.M.Si sebagai dosen pembimbing kami selama proses berlangsungnya praktikum 1. Harapan kami, semoga bermanfaat bagi praktikan dan bagi  kita semua. Amin.

                                                           Sungguminasa, 19  Juni  2014
                                                         
                                                                              Penyusun


RAMLI HASBULLAH



DAFTAR  ISI

Sampul
Lembar Pengasahan
Kata Pengantar................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii

BAB I.  PENDAHULUAN
A.    Latar belakang.................................................................................................
B.   Tujuan dan Sasaran Praktikun.........................................................................
C.  Manfaat Praktikum...........................................................................................

BAB II.  GAMBARAN UMUM LEMBAGA
A.    Pengertian Organisasi, Manajemen, Program dan PantiAsuhan ....................
B.     Gambaran Umum Lembaga ............................................................................
C.     Visi dan Misi Panti LKSA “Jabal Nur” ..........................................................
D.    Tata Tertib Panti LKSA “Jabal Nur”

BAB III. TAHAPAN KEGIATAN PRAKTIKUM
A.    Proses Praktikum
B.     Permasalahan Dan Pemecahan Masalah
C.     Pendekatan/Metode Yang Digunakan
D.    Dukungan Dan Hambatan Selama Proses Praktikum

BAB IV. PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran 


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Profesi pekerjaan sosial adalah salah satu profesi yang bersifat profesional yang tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial sehingga tercapai yang namanya pembangunan sosial. Pekerjaan sosial membantu individu, kelompok/komunitas maupun masyarakat untuk mengatasi permasalahannya dan melaksanakan fungsi sosialnya.
Mahasiswa UIN Alauddin Jurusan PMI/Kesejahteraan Sosial, memperoleh mata kuliah yang bersifat teoritis, metodologis dan praktek (aplikatif). Dalam perkuliahan yang bersifat teoritis, mahasiswa memperoleh berbagai mata kuliah “sosial” yang sifatnya berhubungan dengan masyarakat/manusia, tingkah laku manusia maupun kebudayaannya. Sementara itu, dalam mata kuliah yang sifatnya metodologis. Mahasiswa memperoleh berbagai materi tentang penelitian sosial, khususnya yang berimplikasi terapan. Materi yang sifatnya teoritis dan metodologis diberikan melalui perkuliahan dalam kelas. Sedangkan materi yang sifatnya praktikum, mahasiswa akan diberikan kesempatan untuk terjun langsung kelapangan dan mengenali objek kajiannya sekaligus mengaplikasikan teori-teori dan metode yang didapatkannya di ruang perkuliahan.
Melalui Praktikum 1 ini, mahasiswa diberikan kesempatan untuk melakukan praktikum di Panti LKSA “Jabal Nur” bertempat di kecamatan Somba Opu,  kabupaten Gowa. Praktikum ini dilaksanakan selama dua kali dalam seminggu dan  berlangsung selama satu semester dengan catatan bagi praktikum harus membuat laporan praktikum sebagai pengganti tugas MID dan final. Praktikum ini berlangsung  dengan pengawasan dan dukungan dari supervisi dan dosen pembimbing selama melakukan praktikum. Dengan demikian mahasiswa diharapkan mampu mengassesment masalah yang terdapat dipanti dan melakukan pemecahan masalahnya.



B.       Tujuan Dan Sasaran Praktikum
1.      Tujuan
a.       Tujuan Secara Umum
      Secara umum, praktikum ini adalah proses yang dilakukan mahasiswa untuk menghubungkan dan mengintegrasikan antara teori yang di dapatkan mahasiswa diruang perkuliahan dan praktek yang secara langsung terjun kelapangan untuk melakukan pengenalan lapangan yang akan menjadi objek kajiannya dan melakukan assesment. Melalui pengalaman praktikum ini mahasiswa diberikan ruang yang seluas-uasnya untuk melakukan pengkajian dan mengkonfrontasikan wawasan teoritisnya dan metodologisnya dengan pengalaman dunia nyata. Selain itu, mahasiswa juga diajak untuk melakukan pembiasaan diri menekuni profesi pekerja sosial karena pada hakikatnya ide dasar praktikum kesejahteraan sosial adalah sejalan dengan gagasan untuk mengimpelentasikan gagasan kurikulum berbasis kompetensi (competency based curriculum).
b.      Tujuan Secara Khusus
Secara rinci, tujuan khusus dari praktikum ini adalah:
Ø Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa melakukan penanganan klien di dalam panti LKSA dan mengasah kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah dan memecahkannya.
Ø Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa tentang bagaimana cara pengelolaan sebuah panti LKSA.
Ø Meningkatkan kemampuan mahasiswa bekerja secara kolektif dalam sebuah kelompok.
Ø Mengetahui problem yang dihadapi oleh lembaga LKSA terutama yang terkait terhadap kebijakan pemeritah.
2.      Sasaran Praktikum
Lembaga/Institusi swasta pelayanan kesejahteraan sosial anak berbasis panti asuhan LKSA “Jabal Nur”.



C.       Manfaat Praktikum
1.   Mamfaat Bagi Peserta Praktikum
Ø  Mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan baru tentang kesejahteraan sosial anak yang tidak didapatkan diruang perkuliahan.
Ø  Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilannya langsung di tempat praktikum dengan memahami cara kerja, klien dan metode intervensi yang dipakai oleh lembaga LKSA.
Ø  Mahasiswa dapat mengembangkan pengalaman praktikum menjadi bahan skripsi.
2.   Mamfaat Bagi Lembaga Penerima Praktikum
Ø  Lembaga Sosial (LKSA) sebagai tempat praktikum dapat menugaskan mahasiswa untuk membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas lambaga.
Ø  Lembaga Sosial (LKSA) sebagai tempat praktikum berpeluang menambah tenaga baru untuk direkrut dengan melihat kinerja dan mutu mahasiswa yang melakukan praktikum.
3.   Mamfaat Bagi Perkembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial
Ø  Melalui praktikum ini, mahasiswa kesejahteraan sosial dapat mengembangkan dan menyumbangkan alternatif ilmu pekerjaan sosial, intervensi dan aplikasinya terhadap individu maupun kelompok dalam lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) di indonesia yang nantinya bermamfaat untuk kesejahteraan sosial yang berbasis pada terwujudnya pembangunan sosial.

D.    Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan ini dilakukan dengan mengurut proses praktikum sesuai dengan format yang dicantumkan di buku pedoman praktikum,  sehingga semua aspek yang dibutuhkan dalam proses selanjutnya terangkum secara sistematis, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I      Pendahuluan
Bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan dan sasaran praktikum serta mamfaat yang didapat selama melakukan praktikum.

BAB II     Gambaran Umum Lembaga
Bab ini menjelaskan tentang pengertian organisasi, manajemen, program dan panti asuhan. Disini juga dipaparkan lembaga pelayanan sosial anak secara umum serta visi/misi dari lembaga dan tata tertib yang di atur dalam lembaga.
BAB III   Tahapan Kegiatan Praktikum
Bab ini menjelaskan tentang proses selama melakukan praktikum serta, masalah yang didapatkan dan metode yang digunakan untuk pemecahan masalah. Selain itu, bab ini juga membahas metode pendekatan yang digunakan untuk mendekati klien serta dukungan apa saja dan hambatan apa yang didapatkan selama proses praktikum berlansung.
BAB IV   Penutup
Bab ini membahas kesimpulan dan saran dari proses praktikum.


















BAB II
GAMBARAN UMUM LEMBAGA


A.  Pengertian Organisasi, Manajemen, Program dan PantiAsuhan
1.    Organisasi  dalah sekelompok  orang dalam suatu wadah untuk mewujudkan suatu tujuan bersama. Beberapa pengertian mengenai organisasi menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut :
a.         Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
b.        James D .mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
c.         Chester Bernard, berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu system aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
d.        Stephen P. Robbinss menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relative dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Dalam arti manajemen organisasi memiliki beberapa pengertian yakni dalamarti badan dan dalam arti bagan, dalam arti badan organisasi memiliki arti sebagai kelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatutujuan namun, dalam arti bagan organisasi memiliki arti sebagai gambaran sekematis tentang hubungan kerjasama dari orang yang melakukan hubungan demi mencapaitujuan.

2.    Manajemen Secara Etimologis, Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Francis kuno, yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang mapan dan diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing para ahli masih memiliki banyak perbedaan.
Secara umum, manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan  sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah:
·       Sebuah proses atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan berhubungan.  
·       Melibatkandanberkonsentrasiuntukmendapatkantujuanorganisasi.  
·       Mendapatkan hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan sejumlah orang dan memanfaatkan sumber-sumber dimiliki si organisasi.
3.    Program adalah rancangan dasar tentang satu pekerjaan, panduan pelaksanaan, tenggat, waktu, pembagian tugas dan tanggung jawab, fasilitas,  prasarana dan semua perihal penting mencakup semua unsur untuk keberhasilan program.
4.    Panti  Asuhan
Departemen Sosial Republik Indonesia menjelaskan bahwa: “Pantiasuhan adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggungjawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan social kepada anak telantar dengan melaksanakan penyantunan dan pengentasanana ktelantar, memberikan pelayanan pengganti fisik, mental, dan social pada anak asuh, sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta aktif di dalam bidang pembangunan nasional.”
Kesimpulan dari uraian di atas bahwa panti asuhan merupakan lembaga kesejahteraan sosial yang bertanggung jawab memberikan pelayanan pengganti dalam pemenuhan kebutuhan fisik, mental, dan social pada anak asuhnya, sehingga mereka memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadian sesuai dengan harapan.


B.  Gambaran Umum Lembaga
Panti Asuhan  LKSA “Jabal Nur” yang beralamat di Desa/Kel. Bonto-Bontoa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa merupakan salah satu lembaga sosial ”yang bergerak dalam pelayanan sosial anak, dengan harapan dapat menjadi wadah dalam mengasuh dan membina anak yatim/piatu, terlantar, dan tidak mampu. Dimana dalam lembaga ini terdapat 23 anak (dalam panti) dan 25 anak (di luar panti).
 Pembina/Penasehat: Kadis Sosial Kab. Gowa, Camat Somba Opu, KUA  Kec. Somba Opu, Lurah Bonto-Bontoa. Pelindung: Kapolres Kab. Gowa, Kapolsek Kec. Somba Opu, Dandim 1409 Kab. Gowa, Danramil Kec. Somba Opu. Pimpinan LKSA Jabal Nur : Ketua Hefrawansyah, bendahara Nurbaya, sekretaris Umar.

C.  Visi dan Misinya yaitu:
Visi: Dalam pelayanannya berusaha mewujudkan dan meningkatkan fungsi maupun kualitas yang produktif dan berkualitas tinggi
Misi: 1. Memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang lebih baik.
   2. Berusaha membangun semangat dan moral, sikap mental sosial serta   meningkatkan keterampilan kerja, ilmu pengetahuan lainnya.
3. Berusaha meningkatkan SDM, pengelolaan panti secara kuantitas dan kualitas agar dapat tercapai pelayanan prima.
4. Senantiasa menjalin hubungan kerjasama antar lembaga atau instansi terkait (lintas sektoral).


D.  Tata Tertib Panti
1.      Anak anak harus menaati peraturan dalam panti
2.      Lokasi panti harus tetap bersih
3.      Anak-anak tidak boleh bermain di luar lokasi panti
4.      Anak-anak panti harus menjaga persaudaraan baik dalam panti maupun di luar panti
5.      Anak-anakpanti tidak boleh nakal
6.      Anak-anak panti harus mengormati pengurus dan menjunjung tinggi peraturan yang ada
7.      Anak-anak panti tidak boleh bermain senjata tajam
8.      Apabila ada yang melanggar akan dikenakan hukuman
9.      Semua pengurus harus memberi contoh kepada anak binaannya
10.  Semua pengurus harus membina dan mendidik anak binaan dengan tulus dan ihklas
11.  Semua warga panti harus menjadi tauladan dilingkungan itu sendiri
12.  Semua warga panti harus rukun baik pengurus maupun dengam anak binaan supaya tercapai cita cita aman, temtram, sejahtera, adil dan makmur.

























STRUKTUR ORGANISASI
PANTI ASUHAN  “JABAL NUR”
KABUPATEN GOWA
PENGASUH

HAMRIANI
ROSMINI
BENDAHARA

NURBAYA
BENDAHARA

NURBAYA
PELINDUNG

·   Kapolres Kab. Gowa
·   Kapolsek Kec. Somba Opu
·   Kandim 1409 Kab. Gowa
·   Koramil Kec. Somba Opu.

PIMPINAN PANTI ASUHAN
“JABAL NUR”

HEFRAWANSYAH
PEMBINA/PENASEHAT

·      Kadis Sosial Kab. Gowa
·      Camat Somba Opu
·      KUA  Kec. Somba Opu,
·      Lurah Bonto-Bontoa.
SEKERTARIS

UMAR
PENGAWAS

JUFRI
 



















                                                                                 




BAB III
TAHAPAN KEGIATAN PERAKTIKUM


A.      Proses Praktikum
Setelah praktikan dilepas oleh dosen pembimbing, kami dari kelompok III yang melaksanakan praktikum di LKSA Jabal Nur yang dimulai pada 24 April-6 Juni. Dimana proses praktikum itu dilaksanakan setiap 2 kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Kamis dan Jumat. Pertama yang kami lakukan adalah perkenalan biasa, karena ini dalam praktikum lanjutan kami sistemnya dengan kelompok dan individu sesuai landasan teori kami untuk melakukan assesment pada permasalahan yang akan kami dapatkan. Kami berempat berkelompok yang ditugaskan oleh dosen pembimbing, datang ketempat panti asuhan dalam rangka melakukan praktikum dan langsung melakukan wawancara dengan pengurus panti maupun beberapa anak panti dan mencoba menggali informasi. Wawancara telah kami lakukan dengan salah satu pengurus yang tepatnya kami datang setelah pengurus tersebut menjadi pengelola panti yang setiap hari mendampingi anak-anak panti terhadap keperluan anak dalam sehari-harinya.
Dihari berikutnya kami fokus pendampingan dan kegiatan ini berlangsung sesuai harapan yang sudah dirumuskan di kelompok kami, pada hari itu kami langsung adaptasi dengan keadaan panti dengan sistem yang sudah dijelaskan diatas, proses ini membantu dalam meyelidiki masalah yang ada, bahkan proses pendampingan kami dihari pertama masih fokus terhadap perkenalan diri dan memang tidak banyak yang saya lakukan unutk hari pertama itu, jumlah anak yang  ada yaitu, jumlahnya 23 anak di dalam panti dan 25 anak di luar panti yang bervariasi dari segi umur dan tingkatan pendidikan. Selain itu kami langsung wawancara dengan ketua Pembina atau pengurus yayasan panti asuhan. Dan kami menggali informasi apa yang di butuhkan panti dan apa manfaat jika kami melakukan pendampingna di panti asuhan ini. 
Selama proses praktikum, kami pun melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya yaitu mengajar anak-anak binaan tentang pengetahuan umum, mengajarkan kedisiplinan/tata krama atau yang populernya sekarang adalah mengajarkan tentang pendidikan karakter, dan memberikan motivasi agar anak-anak binaan selalu semangat dan dapat melakukan yang terbaik selama dipanti maupun saat mereka keluar dari LKSA. Disamping itu kami pun sering mengajak mereka bermain/bercanda agar mereka bisa lebih rileks jika bersama dengan kami. Kami pun sangat bangga bisa bertemu dengan anak-anak panti karena selama beberapa hari bersama mereka, ada banyak hal yang kami ketahui (memberikan pengetahuan tersendiri bagi praktikan).

B.       Permasalahan Dan Pemecahan Masalah
Dalam menjalani hidup, manusia pasti pernah mempunyai masalah. Tidak ada hidup tanpa masalah, bahkan untuk seseorang yang sangat kaya raya sekalipun. Sehingga ada pepatah yang mengatakan "bersahabatlah dengan masalah dan masalah pun akan bersahabat dengan kita". Masalah terjadi pada setiap bidang kehidupan. Setiap penelitian yang dilakukan juga harus menemukan sebuah masalah yang harus diteliti dan dipecahkan. Masalah merupakan peluang untuk perbaikan, kebalikan dari masalah adalah peluang (JEFFEY LIKER). Demikian halnya dengan anak-anak terlantar.
“Menurut Komite Hak Anak PBB, anak-anak terlantar itu sangat dianjurkan untuk di adopsi. Adopsi itu aman, karena sekarang ada aturan supaya anak yang adopsi itu tidak boleh memutuskan hubungan darah dengan keluarga asli anak tersebut”. Disinilah peran LKSA untuk membantu anak yang mempunyai masalah sosial seperti saja halnya ketidakmampuan orang tua sang anak untuk menghidupi anaknya.
Setelah saya melakuakn komunikasi pertama untuk informasi dasar. Hal berikutnya saya langsung melihat  system pengajaran dan bimbingan mengaji di panti tersebut, dan hanya setiap sabtu dan minggu melakukan proses pengajaran dan bimbingan saja, serta pendampingan. Berangkat dari itu kami pun secara berkelompok siap untuk melakukan proses pengajaran di kegiatan sore sampai ba’da maghrib. Dengan ini saya sudah mampu melakukan pemetaan apa saja yang harus saya dampingi secara khusus, karena jika dilihat dari pandangan umum maka ini menjadi kewajiban kolegtive dan ini membantu secara umum. Dan masalah-masalah pun muncul dan kami akan mengatuhi masalahnya, dan kami pun langsung melakukan proses penanganan terhadap masalah itu.
Selama masa proses praktikum, kami sebagai praktikan menemukan beberapa masalah yang ada dalam LKSA Jabal Nur. Masalah- masalah yang kami temukan pun beragam bentuknya. Mulai dari prilaku yang menyimpang dan kenakalan anak yang tidak terkontrol seperti menggangu dalam proses belajar. Contohnya seperti, Memukul temanya dan kurangya pemahaman terhadap aturan sopan santun terhadap yang lebih tua, ini menjadi perhatian khusus kami dan ini menjadi tugas kami untuk mendampingingi dan melakukan penanganan secara lisan bahkan dengan beberapa cara sesuai metode dalam pekerjaan sosial.
 Adapun masalah-masalah yang timbul yang kami dapatkan, sebagai berikut:
·       Kurangnya pemahaman sopan santun terhadap anak (kurang penanaman dalam diri anak tentang pendidikan karakter).
·       Kurang displin dalam waktu.
·       Pembimbing tidak terlalu efektif dalam memberikan bimbingan kepada anak-anak binaan.
·       Ketua panti jarang beriteraksi/komunikasi dengan anak-anak panti melainkan hanya ketua yayasan.
·       Kurangya fasilitas anak-anak misalnya saja, alat bantu belajar bagi anak-anak yang belum mampu membaca dan menulis.
·       Minimnya program yang di jalankan.
·       Kurangnya area bermain anak-anak maupun pembinaan untuk mengasah keterampilan.
·       Tidak terperogramnya perencanaan dalam pembinaan anak-anak.
·       Kurangnya pengetahuan pembina panti akan manajemen pengelolaan panti LKSA
·       Terabaikanya tata tertib yang ada dalam panti tersebut.
Adapun pemecahan masalah dari beberapa masalah yang ditemukan di LKSA Jabal Nur, yaitu :
1.   Melakukan assesment
2.    Perlunya pembimbing yang lebih efektif dalam membina anak-anak panti. Selain itu perlunya juga ketegasan dari ketua yayasan untuk mendorong keaktifan pembimbing sehingga dalam pembinaan dapat berfanfaat terhadap anak-anak binaan.
3.    Memberikan alat bantu belajar (poster) agar anak binaan lebih mudah belajar (khusus bagi yang belum mampu membaca dan menulis) tentang angka dan huruf, sehingga sedikit bisa lebih memudahkan anak binaan untuk lebih cepat membaca dan berhitung.
4.    Perlunya komitmen bersama dengan tujuan untuk meningkatkan aktivitas serta kreatifitas anak binaan selama berada di LKSA Jabal Nur. Untuk itu pembimbing harus mempunyai skill serta pengetahuan yang bisa diajarkan kepada anak binaan.
5.    Ketua yayasan serta pembimbing harus memberikan pengawasan, pengajaran yang baik agar anak binaan menjalankan tata tertib sebagaimana mestinya. Disamping itu perlu adanya kesadaran dari semua pihak yang terlibat dalam LKSA Jabal Nur.
6.    Berupaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari santri, seperti Tempat berteduh, Pangan, Pendidikan dan Ketrampilan.
7.    Menambah sarana prasarana panti agar mampu menampung anak asuh yang lebih banyak, hal ini berkaitan banyaknya permintaan dari para orang tua ekonomi lemah yang mengharapkan anaknya dapat ditampung dalam panti.

C.      Pendekatan/Metode Yang Digunakan
1.    Pendekatan  Perorangan (Case Work)
Pendekatan case work yang sifatnya pendekatan individu untuk mengetahui dan membantu seseorang dapat menjalani kehidupan sosialnya dengan baik. Melalui pendekatan ini maka kami dapat menganalisis masalah dari berbagai individu yang tinggal dalam panti.
Dengan demikian, maka kami melakukan intervensi langsung kepada salah satu anak binaan di LKSA mengenai keganjalan yang ada/diperoleh selama berada di panti. Adapun masalah dari hasil intervensi individu yaitu ketidak nyamanan salah seorang anak jika pembina panti selalu marah. Mengetahui hal itu  maka diberikanlah pemahaman positif kepada anak itu supaya apa yang dianggapnya ganjil itu tidak berkepanjangan dan selalu berfikiran positif.
Selain anak panti, kami juga berkomunikasi langsung dengan bendahara panti Ibu Nurbaya, yang tiap harinya berbaur langsung dengan anak-anak panti untuk memenuhi kebutuhan logistik. Selain berperan sebagai bendahara panti, Ibu Nurbaya juga sebagai pengasuh sekaligus sebagai Ibu bagi anak-anak panti. Dari komunikasi/pendekatan case work inilah kami juga mendapatkan berbagai persoalan yang menjadi permasalahan dalam panti LKSA Jabal Nur, baik yang berhubungan dengan minimnya fasilitas dalam panti maupun tempat yang tetap untuk mereka tinggali. Karena sejak panti LKSA Jabal Nur didirikan pada tahun 2012, sudah dua kali mereka melakukan pindah tempat atau sewa rumah karena belum ada rumah sebagai tempat untuk anak-anak. Akan tetapi, kata Ibu panti Insya Allah tahun ini rumah yang mereka bangun sudah bisa ditempati dan menjadi rumah tetap mereka agar tidak berpindah tempat lagi.
2.    Pendekatan  Kelompok (Group Work)
Manusia adalah makhluk yang hidup berkelompok dan semakin jauh ia mengenal dirinya, maka akan semakin jauh pula ia mengenal masyarakat. Manusia tidak dapat hidup sendiri, ia bukanlah pulau yanga da ditengah lautan. Kesejahteraan dan kebahagiaan hidupnya dalam kenyataannya, sangat erat berkaitan dengan keberhasilan dan ketidakberhasilan manusia lain.
Melalaui pendekatan group work ini maka kami praktikan memberikan bimbingan langsung kepada anak binaan di LKSA misalnya yaitu, mengajar anak-anak baik itu mengajar membaca, menulis, maupun yang berhubungan dengan keagamaan karena anak binaan tersebut masih sangat minim pengetahuan (masih ada yang belum mampu membaca dan menulis, bahkan ada yang belum mampu berbahasa Indonesia). Kami memberikan bimbingan ini karena pembina tidak terlalu aktif dalam memberikan bimbingan kepada anak-anak di LKSA Jabal Nur. Dalam kesehariannya pun anak-anak tidak memiliki jadwal belajar sebagai pedoman yang terstruktur.
Dengan pendekatan inilah kami sebagai praktikan berkoordinasi untuk mengimplementasikan metode-metode yang kami ketahui untuk melakukan pendekatan Group Work sebagai salah satu solusi kami untuk pendekatan pemecahan masalah.

D.           Dukungan Dan Hambatan Selama Proses Praktikum
Selama proses praktikum, kami sangat bersyukur karena ketua yayasan LKS “Nurfadilah Sejahterah” dan ketua panti LKSA “Jabal Nur” maupun pembina mengizinkan kami untuk melaksanakan praktikum di LKSA Jabal Nur. Selain itu anak binaan pun sangat antusias menyambut kehadiran kami sehingga kami pun sangat bersemangat melaksanakan praktikum.
Selain dari itu adapun hambatan yang kami temui yaitu, kami sebagai praktikan kesulitan untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi dalam LKSA itu, baik dari segi kegiatan  maupun hal lainnya karena waktu kami sangat terbatas yaitu sekitar 2 jam sehari selama proses praktikum berlangsung. Adapun hambatan lainnya yaitu, kami sedikit kesulitan menghadapi anak binaan karena beberapa diantara mereka masih anak-anak dan belum sekolah sehingga awal kegiatan yang kami lakukan tidak begitu efektif. Hal tersebut terjadi karena Pembina di LKSA tersebut tidak begitu efektif dalam memberikan bimbingan sehingga anak-anakpun bertindak semaunya (tidak mencerminkan sikap baik dalam kesehariannya). Tapi meskipun demikian  kami tetap semangat dalam menjalankan tugas kami sebagai praktikan. Dengan situasi inilah  kami memperoleh pelajaran bagaimana bersikap sabar dalam menghadapi anak-anak.














BAB IV
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) merupakan pusat rehabilitasi bagi anak yang berguna untuk melindungi anak dari kemungkinan terjadinya resiko sosial dan subsidi pemenuhan hak dasar untuk meningkatkan penyelenggaraan kesejahteraan sosial bagi anak yang diasuh melalui pengasuhan oleh keluarga dan melalui pengasuhan alternatif. Dalam melakukan bimbingan  terhadap  anak binaan tidaklah begitu mudah, perlu ada ketelatenan/keterampilan serta pengetahuan agar bisa menghadapi anak-anak binaan.
LKSA “Jabal Nur” merupakan salah satu lembaga swasta yang ada di kabupaten gowa dibawah naungan Yayasan Nurfadilah Sejahterah yang bertujuan untuk memenuhi kebuhan sosial sekaligus menjadi tempat rehabilitasi anak yatim piatu/anak terlantar. Dan, disinilah tempat kami melakukan praktikum. Didalam proses praktikum, kami menemukan beberapa masalah yang terdapat dalam panti. Dari berbagai masalah yang kami dapatkan sangatlah beragam, mulai dari sistem administrasi lembaga yang tidak terstruktur dengan baik, pembinaan anak-anak yang tidak maksimal, tidak terperogramnya perencanaan dalam pembinaan anak, kurangnya pendidikan karakter bagi anak, sampai ketua panti yang kurang bersosialisasi/berkomunikasi dengan anak panti sehinga, anak-anak merasa kurang mendapatkan pembinaan yang maksimal. Jadi, wajar saja kalau tata tertib yang sudah dibuat banyak pelanggaran di dalamnya.
Sebagai praktikan, permasalahan yang kami dapatkan sudah menjadi tugas kami untuk menyelesaikannya dengan melakukan beberapa pendekatan. Dalam proses assesment sampai tahap akhir penyelesaian yang kami lakukan, kami melakukan pendekatan dengan metode yang kami dapatkan dari ruang perkuliahan. Dengan melakukan pendekatan perorangan, kami melakukan metode case work, dan kelompok, maka kami lakukan pendekatan group work. Dengan mendapatkan informasi dari hasil wawancara dan bertanya langsung.
B.                 Saran
Dalam melakukan proses praktikum, mahasiswa diharapkan dapat mentransformasikan ilmu yang didapatkan di ruang perkuliahan dengan teori dan metode yang dimilikinya. Dengan bekal itulah kami melaksanakan praktikum ini dengan terjun langsung di lapangan. Akan tetapi, yang namanya praktikum awal tanpa pengalaman sebelumnya yang berhubungan langsung dengan anak, tentunya kami masih sangat bingun walaupun dibekali pula dengan buku pedoman praktikum yang membuat kami tidak tahu memulainya bagaimana. Saran kami untuk dosem pembimbing dan jurusan bahwa alangkah baiknya jika sebelum terjun langsung ke lapangan harus ada Pembekalan sebagai petunjuk apa yang semestinya harus dilakukan.
Sebelumya, kami mohon maaf jikalau dalam penyusunan laporan ini banyak ditemukan kekurangan. Karena format penyusunan laporan yang baik tidak diberikan kepada mahasiswa praktikum. Laporan ini kami buat hanya sesuai petunjuk dari buku pedoman tanpa diberikan format penyusunan yang jelas. Buku petunjuk praktikum hanya sebatas pedoman tanpa ada penjelasan yang jelas.
Untuk berlangsungnya praktikum selanjutnya, kami sangat megharapkan kepada dosen pembimbing dan jurusan agar persiapan sebelum ke lapangan harus benar-benar matang agar tidak terjadi kesimpangsiuran bagi praktikum.











DAFTAR PUSTAKA

Ø  UIN Alauddin Makassar. 2013. Buku Pedoman Praktikum. UIN Alauddin press. Makassar
Ø  Budhi Wibhawa, Santoso T. Raharjo dan Meilany Budiarti s. 2010. Dasar-Dasar Pekerjaan Sosial. Widya padjadjaran: Bandung.
Ø  Judy Baker and Deborah Hodes, 2007, The Child Mind: A Child Protection Handbook, United State of America: Routledge, hal. 3. 2.
Ø  Kementerian Sosial Republik Indonesia, 2011, Standar Nasional Pengasuhan untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak .
Ø  Undang-Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 1979 pasal 2 ayat 1
Ø  Departemen Sosial Republik Indonesia
Ø  http://.blogspot.com/ncr/Ilmu Pengertian Organisasi.htm